Penyebaran Cacar Monyet Kian Masif, Berikut Ini Gejala yang Ditimbulkan

28 Juni 2022, 10:01 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet. /Pixabay.com/Alexandra_Koch

Penyebaran cacar monyet kian masif, data yang diterima WHO hingga 27 Juni 2022 menyebutkan, 40 negara non-endemik telah melaporkan kasus pertama.

Cacar monyet yang pertamakali menyebar di Afrika Barat ini, penyebarannya semakin menjadi di bulan Juni 2022.

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan lebih dari 3.400 kasus cacar monyet terkonfirmasi dengan satu pasien meninggal dunia.

Mayoritas kasus tersebut dilaporkan berasal dari negara Eropa, lewat pembaharuan data per 27 Juni 2022.

Baca Juga: Pembeli Minyak Goreng Wajib Tunjukan PeduliLindungi Pedagang Malas Terapkan Kebijakan Pemerintah

Menurut WHO, sejak 17 Juni telah ada sekitar 1.310 kasus baru yang dilaporkan kepada mereka.

Dari ribuan kasus tersebut, diantarnya terdapat delapan negara pelapor baru.

Lebih dari 40 negara non-endemik cacar monyet telah melaporkan kasus pertama wabah virus ini di wilayah mereka.

Empat diantaranya adalah negara Asia Pasifik yang sangat tetangga dekat Indonesia.

Cacar monyet, yang tersebar lewat kontak dekat dan pertama kali ditemukan pada monyet itu menyebar pertama kali di Afrika barat dan tengah serta tak semasif saat ini.

Kini cacar monyet dilaporkan telah menyebar dibeberapa negara besar di dunia.

Baca Juga: Warga Sindangkempeng Gerudug Balai Desa, Pertanyakan Realisasi DD Tahun 2021

Berikut daftar negara non-endemik yang sejauh ini melaporkan kasus cacar monyet.

ASIA PASIFIK

  1. Australia telah mengkonfirmasi 10 kasus pada 27 Juni.
  2. Singapura melaporkan kasus pertama pada 22 Juni.
  3. Korea Selatan melaporkan dua kasus pada 22 Juni.
  4. Taiwan mengkonfirmasi kasus pertamanya pada 24 Juni.

EROPA

  1. Austria telah mengkonfirmasi 20 kasus pada 24 Juni.
  2. Belgia telah mendeteksi 77 kasus pada 21 Juni.
  3. Bulgaria telah mengkonfirmasi dua kasus pada 23 Juni.
  4. Kroasia melaporkan kasus pertamanya pada 23 Juni.
  5. Republik Ceko telah mengkonfirmasi tujuh kasus pada 24 Juni.
  6. Denmark telah mengkonfirmasi 16 kasus pada 27 Juni.
  7. Finlandia telah mengkonfirmasi empat kasus pada 21 Juni.
  8. Prancis telah mengkonfirmasi 330 kasus pada 24 Juni.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Km 92, Polisi: Bus Diduga Rem Blong

Dilansir dari Instagram @indonesiabaik.id, cacar monyet menular melalui binatang (zoonosis), dan dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi.

Cacar monyet bisa menyebar antarmanusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan dan lesi kulit orang yang terinfefksi, atau benda yang sudah terkontaminasi.

Gejala awal cacar monyet adalah demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Kemudian, setelah 1-3 hari, tubuh akan memasuki fase erupsi yang ditandai dengan munculnya ruam atau lesi pada kulit.

Baca Juga: Tenaga Honorer Nakes Berharap Kepastian Nasib Pasca Turunnya Surat Edaran Menteri PANRB

Ruam atau lesi tersebut biasanya muncul di area wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam itu memunculkan bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan benih, serta lepuh berisi nanah.

Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, gejala yang dirasakan biasanya akan berlangsung selama 14-21 hari.

Disclaimer: Artikel pertama kali tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ribuan Kasus Cacar Monyet Dilaporkan di 40 Negara Non-Endemik, 4 Diantaranya Tetangga Indonesia***

Editor: Fazriel Dhany

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler