KLIK CIAYUMAJAKUNING - Stunting masih banyak terjadi di negera Indonesia, nikah muda dan kurangnya pengetahuan para orang tua, disebut menjadi penyebab utama.
Pengertian tentang stunting masih banyak yang kurang paham, stunting banyak yang menyamakan dengan gizi buruk, padahal keduanya berbeda.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), stunting dan gizi buruk merupakan hal yang berbeda.
Hal tersebut dijelaskan Kepala BKKBN, dalam Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network dalam acara Klarifikasi dengan tema 'Nikah Muda Bikin Anak Stunting? ' , 13 Juli 2022.
Baca Juga: Festival Jamblang 2022, Suguhkan Mural Sejarah Jamblang
Menurut Kepala BKKBN, yang dimaksud dengan stunting lebih fokus ke tinggi badan dengan umur, atau yang disebut dengan stunted.
Sejauh ini, WHO dan Kemenkes masih melakukan stunting kepada stunted, belum kepada dampak terhadap perkembangan.
"Jadi ketika stunting harus memiliki 3 konsekuensi, " menurut Kepala BKKBN.
3 Konsekuensi yang dimaksud yang pertama, pendek, kemudian kemampuan intelektualnya kurang atau perkembangannya terganggu, lalu di hari tua sudah muncul sakit-sakit.