Ciri-Ciri Stunting dan Perbedaan dengan Gizi Buruk, Berikut Penjelasan Kepala BKKBN

- 18 Juli 2022, 13:53 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menjelaskan tentang Stunting.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menjelaskan tentang Stunting. /Fazriel Dhany/

Baca Juga: Kapolres Ciko AKBP M Fahri Siregar Gagas Perumahan untuk Anggotanya

"Kesimpulannya, stunting ini tidak produktif bahkan menjadi beban bukan menjadi modal untuk pembangunan, " ucap dr. Hasto.

Oleh karena itu, ada anggapan orang pendek sudah pasti stunting, menurut dr. Hasto, kenyataan tidak seperti itu.

"Karena banyak orang pendek tetapi tidak memiliki 3 ciri yang dikategorikan stunting tadi," ucapnya.

Oleh sebab itu, WHO membuat batasan yang sifatnya masih bisa ditoleransi, apabila satunting tersebut tidak lebih dari 20 persen.

Baca Juga: Kontes Domba Dalam Rangka Memeriahkan Hari Jadi Desa Gandawesi ke-40 dan HUT RI ke-77

"Karena kita tidak bisa mengukur perkembangan seorang anak yang masih dalam pertumbuhan, sangat sulit, paling juga bisa mendekati," katanya.

Di Indonesia, untuk bisa melakukan pengukuran tersebut, hanya bisa dilakukan di posyandu, namun menurut dr. Hasto tidak bisa mendekati kebenaran karena membutuhkan seorang ahli.

"Yang ada di posyandu adalah tinggi badan plus umur, berat badan plus umur jadi sulit untuk menyimpulkan," katanya.

Sehingga apa yang dilakukan tersebut jika bisa tercapai 14 persen di tahun 2024, itu sudah merupakan target yang luar biasa.

Halaman:

Editor: Fazriel Dhany

Sumber: Zoom


Tags

Terkini

x