Luruskan Mitos Kesuburan, Konsultasikan Secara Berkala kepada Ahlinya

8 Agustus 2022, 06:17 WIB
Spesialis kandungan, dr Zulkifli Ahmad memberikan materi pada seminar infertilitas di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung /M Kemal/

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Klinik Permata Bunda Syariah menggelar seminar infertilitas di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu 6 Agustus 2022.

Perlu diketahui bahwa infertilitas adalah gangguan kesuburan yang harus diwaspadai oleh setiap pasangan suami istri (Pasutri).

Infertilitas ini merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan suami istri untuk memiliki keturunan. 

Pemateri sekaligus dokter spesialis kandungan, dr Zulkifli Ahmad menuturkan, tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang kesuburan.

Baca Juga: Bapas Kelas I Cirebon Raih Penghargaan, Komitmen Kinerja Anggaran

Diantaranya edukasi ini terutama untuk meluruskan mitos-mitos yang ada di masyarakat berkaitan dengan kesuburan. 

Karena, aku dr Zul sapaan akrabnya, banyak mitos itu yang bukan membantu mendapatkan momongan malah mempersulit mendapatkan momongan, karena mitos itu tidak sesuai dengan keilmuan. 

Kedua, masih dikatakan dr Zul, pihaknya mengedukasi supaya pasangan-pasangan yang sangat merindukan untuk mendapatkan momongan itu melalui panduan.

Baca Juga: Airlangga: Penularan Covid-19 di Indonesia Jauh Lebih Rendah Dibanding Negara Lain

"Nah panduan ini yang betul-betul sesuai dengan situasi masing-masing tidak memberatkan, karena tekhnologi yang ada, sudah maju sampai dengan program bayi tabung."

"Tapi tidak semuanya langsung ke bayi tabung atau inseminasi. Tidak mesti," terang dr Zul kepada usai seminar.

Lanjutnya, panduan ini bisa mereka (Pasutri,-red) lakukan di rumah, alhasil kesempatan hamilnya lebih besar.

Contoh kecilnya tentang pola hidup. Karena banyak yang lupa tentang efek stres terhadap kesuburan, banyak ibu-ibu yang lelah bekerja keras kurang tidur tetapi tidak juga menstruasi.

Baca Juga: Pemenang Undian Kupon Berhadiah Turnamen Sepak Bola Dompyong Wetan Cup Edisi Minggu 7 Agustus , Jatuh Kepada..

"Tidak menstruasi itu bentuk stres yang menggangu pematangan telur, nah itu sudah mulai ada persolan.

Setelah kita edukasi silahkan bekerja tapi pada saatnya istirahat ya harus istirahat, jangan mengolah pekerjaan ke tidur, itu salah satunya, harus tidur supaya hormonnya bagus," terangnya.

Setelah sekian lama tidak mendapatkan momongan, kemudian rata-rata ibu-ibu atau pasangan suami istri itu langsung terobsesi dengan harus melalukan bayi tabung atau inseminasi.

Baca Juga: Bupati Nina Berikan Bantuan dan Beasiswa Bagi Keluarga Korban Kecelakaan

Tetapi setelah pihaknya lakukan pemeriksaan, ternyata tidak mesti, minimal memahami edukasi, yang pada akhirnya akan mengurangi cost dengan mendapatkan kehamilan itu dengan tidak seharusnya sebesar itu. 

"Jadi tujuan-tujuan itu yang kita harapkan. Persoalan ini sebenarnya kecil akan tetapi efek dominannya adalah sekian lama tidak hamil, kemudian psikologi dari yang ringan sampai berat," ungkapnya.

Paling berat itu adalah sudah saling menyalahkan yang ujungnya memutuskan untuk berpisah.

Baca Juga: Disnaker Indramayu Siapkan Fasilitas Mesin Antrian AK 1

Padahal sebelum dianalisa mungkin tidak seperti itu harusnya, jadi selain medis kita analisa, psikologi nya pun diperkuat, karena semua dengan kesabaran itu ternyata ada jalan.

Nanti masing-masing dengan persoalan yamg berbeda, mana metode yang digunakan, apakah masih memungkinkan untuk natural, apakah meningkat dengan program inseminasi yang berbagai pilihan atau bayi tabung.

Ditambahkannya, persoalan kesuburan itu sangat kompleks, bukan hanya dari masalah kesehatan saja, namun secara psikologisnya juga.

"Ini menjadi suatu persoalan yang harus dipecahkan bersama, bukan hanya sendirian, namun (rekan dokter,-red) dapat membantu ibu-ibu sesuai dengan tujuannya," imbuhnya.

Baca Juga: Kodim 0615 Kuningan Lakukan Penanaman Jagung di Sindangjawa

Menurutnya, banyak sekali pasutri yang sudah lama menantikan kehadiran momongan, namun belum juga mendapatkan momongan.

Ini terjadi bukan hanya di wilayah Cirebon saja, akan tetapi hampir di seluruh wilayah Ciayumajakuning.

“Yang cukup menarik adalah kasus kembar lima kala itu. Itu pun berangkat dari persoalan hormon."

Tetapi setelah ditelateni dan ibunya sabar, akhirnya bisa dipertahankan. Saat ini saya juga sedang menangani kembar tiga.

Baca Juga: TNI Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Tapi sampai sekarang alhamdulillah masih lanjut kehamilannya, tapi dengan pengawasan yang ketat," katanya.

Di akhir dr Zul kembali menambahkan, kecurigaan yang patut diwaspadai adalah pada usia pernikahan di atas satu tahun, namun belum juga diberikan keturunan, itu perlu dilakukan pemeriksaan.

Pasalnya begitu menikah tidak memakai KB, kemudian hubungan rajin dua hari sekali.

“Harusnya rata-rata setahun itu sudah hamil. Kalau belum juga maka ada sesuatu yang harus kita cari apa masalahnya," pungkasnya.***

Editor: M. Kemal

Sumber: Reportase

Tags

Terkini

Terpopuler