Keinginan istrinya untuk melahirkan di tanah kelahirannya, diretui Pangeran Gajah Wulung, maka diperintahkanlah pasukan untuk mengantarkannya ke Kerajaan Pajajaran.
Dalam perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, rombongan memutuskan untuk berhenti dan beristirahat di kawasan Hutan Panumbangan yang pada saat itu masih wilayah Kerajaan Panjalu.
Baca Juga: Sayembara Kesombongan Nyi Mas Gandasari, Luluh di Tangan Syekh Magelung Sakti
Di sebuah tempat, rombongan memutuskan untuk mendirikan tenda, tidak lama kemudian di tempat tersebut, sang putri melahirkan sepasang anak kembar.
Kedua bayi kembar itu lahir dengan selamat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Bayi laki-laki dinamakan Bongbang Larang dan yang perempuan dinamakan Bongbang Kancana.
Setelah persalinan selesai, ari-ari kedua bayi kembar dimasukkan ke dalam sebuah pendil tanah liat dan di letakkan di atas sebuah batu besar
Beberapa hari kemudian, rombongan kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di Keraton Pajajaran yang merupakan tempat kakek dari kedua anak kembar yang bernama Prabu Siliwangi.
Kedua anak kembar tersebut tumbuh di Keraton Pajajaran, namun semakin beranjak remaja ada perasaan yang terus mengganggu pikiran mereka, yaitu keinginan untuk bertemu dengan sang ayah di Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Tusukan Keris Pangeran Alit di Leher, Pangeran Cakraningrat I Gugur di Alun-Alun Mataram