KLIK CIAYUMAJAKUNING - Menurut sejarawan yang didasarkan pada beberapa catatan kuno dan prasasti, kematian Prabu Siliwangi terjadi pada 31 Desember Tahun 1521.
Disebutkan juga jika Raja Pajajaran itu wafat secara normal karena usia yang sudah tua.
Dengan begitu, kematian Prabu Siliwangi yang dikaitkan dengan runtuhnya Kerajaan Pajajaran jelas sesuatu yang mengada-ada.
Karena setelah Prabu Siliwangi wafat, Pajajaran masih tegak berdiri dan menurunkan beberapa orang raja yang memerintah setelahnya.
Selain itu, banyak yang beranggapan jika kematian Prabu Siliwangi tidak sebagaimana manusia pada umumnya.
Baca Juga: Warisi Kehebatan Prabu Siliwangi, Beberapa Keturunan Raja Pajajaran Menjadi Sosok Terkemuka
Beberapa diantaranya menyebutkan, raja yang memiliki pasukan harimau putih itu, mengalami moksa atau ngahiang.
Anggapan semacam itu timbul karena banyak naskah babad dari Pasundan yang menyatakan, jika moksa yang dilakukannya ketika kewibawaan Pajajaran digantikan oleh kerajaan yang dibangun oleh anak cucunya (Cirebon).
Moksa adalah istilah kuno dalam agama Hindu-Budha yang maksudnya bersatu dengan dewa tertinggi.