Misi Mencuri Jimat Bokor Mas Milik Prabu Cakraningrat, Menjadi Asal Usul Desa Hulubanteng

- 12 Juli 2022, 20:55 WIB
Kantor Desa Hulubanteng, asal usul dari kepala banteng penjaga kerajaan.
Kantor Desa Hulubanteng, asal usul dari kepala banteng penjaga kerajaan. /Fazriel Dhany/YouTube Kang Odoy Channel

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Asal usul Desa Hulubanteng berawal ketika kepala banteng yang merupakan hewan penjaga kerajaan, jatuh di wilayah tersebut.

Meski kepala dan badan terpisah, banteng tetap mengamuk, hingga akhirnya kepala banteng ditendang dan jatuh di wilayah Ciledug yang menjadi asal usul Desa Hulubanteng.

Banteng tersebut bukan hewan sembarangan, memiliki badan besar dan menjadi penjaga Kerajaan Rajagaluh. Sebelum akhirnya menjadi menjadi sebuah nama desa yakni Desa Hulubanteng.

Asal Usul Desa Hulubanteng tidak terjadi secara mandiri, sejarah desa tersebut terkait dengan usaha Kesultanan Cirebon dalam menaklukan Kerajaan Rajagaluh.

Sejarah mengatakan, di tengah usaha menaklukan Kerajaan Rajagaluh itulah, Desa Hulubanteng akhirnya terbentuk.

Baca Juga: Pengertian Ras Melanesia, Ciri-Ciri dan Wilayah yang Ditinggali

Asal Usul Desa Hulubanteng berawal dari hewan penjaga kerajaan yang ditebas Syeh Magelung Sakti saat akan mencelakai Nyi Mas Gandasari.

Saat itu, Nyi Mas Gandasari mendapat tugas dari Sunan Gunung Jati untuk mencuri jimat Bokor Mas milik Prabu Cakraningrat di Kerajaan Rajagaluh.

Dengan jimat Bokor Mas, Prabu Cakraningrat menjadi raja yang terkenal dengan kesaktiannya.

Sesuai dengan leluhurnya Prabu Siliwangi, Prabu Cakraningrat menganut Agama Hindu.

Oleh sebab itu, Sunan Gunung Jati yang ingin menyebarkan agama Islam di wilayah Rajagaluh, mendapat perlawanan dari Prabu Cakraningrat.

Untuk bisa menaklukan Kerajaan Rajagaluh, maka Sunan Gunung Jati mengutus Nyi Mas Gandasari untuk mencuri jimat Bokor Mas milik Prabu Cakraningrat.

Baca Juga: Asal Usul Desa Arjawinangun, Tempat Beristirahat Anak Sunan Gunung Jati

Untuk bisa mendekati Prabu Cakraningrat, Nyi Mas Gandasari butuh waktu lama, dirinya menyamar menjadi beberapa sosok.

Menjadi pengemis, pengelana, hingga menjadi penari ronggeng dijalani Nyi Mas Gandasari, supaya bisa masuk ke lingkungan Kerajaan Rajagaluh.

Usaha terakhir ternyata berhasil, Nyi Mas Gandasari menjadi penari ronggeng terkenal, hingga membuat Prabu Cakraningrat terpikat ingin mengundangnya ke istana.

Suatu ketika, Nyi Mas Gandasari yang menyamar menjadi penari ronggeng, datang ke istana atas undangan Prabu Cakraningrat.

Bermula hanya ingin menonton pertunjukan ronggeng, Prabu Siliwangi kemudian mengajak Nyi Mas Gandasari untuk menginap di istana.

Ajakan tersebut tidak disia-siakan Nyi Mas Gandasari, usaha untuk mencuri jimat Bokor Mas milik Prabu Cakraningrat bisa tercapai.

Baca Juga: Asal Usul Desa Cipetir Kuningan, Lahan Baru Untuk Menghindari Serangan Wabah Penyakit

Pada awalnya Nyi Mas Gandasari memberikan syarat kepada Prabu Cakraningrat yang igin mengajaknya tidur bersama.

Syarat tersebut berupa keinginan Nyi Mas Gandasari yang menyamar menjadi penari ronggrng, ignin menlihat jimat Bokor Mas yang terkenal tersebut.

Permintaan tersebut disanggupi Prabu Cakraningrat, mereka berdua akhirnya masuk ke kamar yang sebelumnya memperlihatkan jimat Bokor Mas kepada Nyi Mas Gandasari.

Dalam keadaan lengah, Nyi Mas Gandasari berhasil membawa lari jimat Bokor Mas dan keluar dari kamar Prabu Cakraningrat.

Namun sebelum berhasil keluar dari area istana, Nyi Mas Gandasari dihadang oleh banteng besar penjaga kerajaan.

Baca Juga: Asal Usul Desa Tegalgubug, Tempat Beristirahat Ki Suro dalam Mengantar Calon Istri Sunan Gunung Jati

Pada saat bersamaa, pasukan Kesultanan Cirebon yang dipimpin Syekh Magelung Sakti atas perintah Sunan Gunung Jati, membantu Nyi Mas Gandasari.

Banteng besar tersebut ditebas hingga kepalanya putus oleh Syekh Magelung Sakti.

Meski sudah tidak berkepala, banteng tersebut tetap mengamuk, hingga akhirnya kepala banteng ditendang oleh Syekh Magelung Sakti.

Tendangan Syekh Magelung Sakti membuat kepala banteng terpental jauh dan jatuh di wilayah Ciledug.

Hingga akhirnya, wilayah yang menjadi tempat jatuhnya kepala banteng tersebut menjadi asal usul Desa Hulubanteng.

Baca Juga: Asal Usul Desa Kaliwedi, Penduduk Setempat Dilarang Bepergian Lewat Laut

Sedangkan badannya lari ke arah Utara sampai akhirnya terjerembab ke sebuah sungai yang sekarang dikenal sebagai Desa Leuwimunding.

Itulah sejarah Desa Hulubanteng, yang berawal dari kepala banteng penjaga kerajaan yang ditebas oleh Syekh Magelung Sakti. ***

Editor: Fazriel Dhany


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah