Negara-Negara Yang Mengalami Bangkrut Akibat Gagal Bayar Utang, Sri Lanka Terbaru

- 23 Juni 2022, 14:00 WIB
Sri Lanka bangkrut, dan negera negara lain yang mengalami hal serupa.
Sri Lanka bangkrut, dan negera negara lain yang mengalami hal serupa. /Reuters/Dinuka Liyanawatte/

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Sri Lanka bangkrut, lantaran ketidakmampuan ekonominya membayar utang luar negeri yang sudah jatuh tempo.

Krisis ekonomi yang dialami Sri Lanka, juga dipengaruhi pandemi Covid-19 yang terjadi bertahun-tahun.

Dilansir dari beberapa sumber, beberapa negara lain mengalami hal yang sama seperti negera Sri Lanka, bangkrut akibat gagal bayar utang.

Sri Lanka
Tahun 2022, Sri Lanka bangkrut, ditandai dengan gagalnya negara ini bayar utang luar negeri sebesar US$ 51 miliar atau setara dengan Rp729 triliun.

Baca Juga: Gagal Bayar Utang Rp754,8 Triliun, Sri Lanka Bangkrut, Bagaimana Indonesia? Utangnya Rp7.052 Triliun

Utang itu termasuk pinjaman dari pemerintah asing serta dana talangan IMF.

Venezuela
Pada tahun 2017, Venezuela masuk dalam krisis ekonomi. Negara kaya akan minyak itu, kehilangan pemasukan saat harga minyak turun hingga tak mampu membayar utang.

Jumlah utang luar negeri Venezuela telah mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp2.025 triliun.

Hal ini membuat kondisi Venezuela dilanda krisis ekonomi dan kesulitan untuk membayar utang.

Baca Juga: Penanggulangan Kebencanaan Akan Lebih Cepat

Yunani
30 Juni 2015, Yunani dinyatakan bangkrut, negara dengan penduduk yang kecil ini, mengalami keterpurukan ekonomi.

Penyebabnya adalah kegagalan dalam membayar utang yang totalnya mencapai 360 miliar euro atau setara dengan Rp5.000 triliun.

Ekuador
Tahun 2014, menjadi awal terpuruk Ekuador ketika harga minyak jatuh.

Penerimaan negara menjadi berkurang dan menyebabkan defisit fiskal yang sangat parah.

Bahkan sejak 2014-2017 utang Ekuador naik signifikan hingga melebihi batas aman 40% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Tuntut Ganti Rugi Aktifitas Proyek PT. Polytama Propindo Ratusan Warga Desa Penyangga Gelar Unjuk Rasa

Argentina
Argentina sudah dua kali dinyatakan gagal bayar utang (default) yakni pada 2001 dan 2014.

Pada tahun 2001, Argentina gagal bayar utang sebesar US$ 100 miliar atau sekitar Rp2.025 triliun.

Kemudian pada 2014 para kreditur menolak penawaran negosiasi pembayaran utang pemerintah Argentina.

Saat itu, jumlah utang yang masih harus dibayar Argentina kepada para kreditur sebesar lebih dari US$ 1,3 miliar.

Baca Juga: Siap-Siap! PPDB Online SMP Kota Cirebon Jalur Prestasi Dibuka, Berikut Tata Cara Mendaftar

Zimbabwe
Tahun 2008, Zimbabwe mengalami krisis dan hiperinflasi. Saat itu Zimbabwe menanggung utang mencapai US$ 4,5 miliar atau Rp64,8 triliun.

Zimbabwe juga menciptakan rekor inflasi tertinggi di dunia.

Jika negara-negara lain sudah ribut dengan inflasi dua digit, Zimbabwe harus dihadapkan dengan kenyataan angka inflasi hingga 11.250 juta persen pada Juni 2008.

Zimbabwe melakukan langkah pemangkasan nilai uang untuk mengatasi perekonomian mereka yang semakin terpuruk itu.

Baca Juga: Kabupaten Kuningan Terkena Dampak Lanina Berupa Kemarau Basah

Bahkan, nilai 10 miliar dolar Zimbabwe dipotong menjadi hanya 1 dollar Zimbabwe.

Itulah negara-negara yang mengalami bangkrut akibat gagal bayar utang luar negeri mereka.***

Editor: Fazriel Dhany


Tags

Terkini