Tuntut Ganti Rugi Aktifitas Proyek PT. Polytama Propindo Ratusan Warga Desa Penyangga Gelar Unjuk Rasa

- 23 Juni 2022, 12:29 WIB
Ratusan warga Desa Penyangga unjuk rasa tuntut ganti rugi aktifitas proyek PT. Polytama Propindo, kemarin
Ratusan warga Desa Penyangga unjuk rasa tuntut ganti rugi aktifitas proyek PT. Polytama Propindo, kemarin /

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Ratusan warga Desa Penyangga yang tergabung dalam Forum Bina Lingkungan Kawasan Industri Desa Lombang dan Limbangan (FBLKIL2) Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu menggelar aksi unjuk rasa di sekitar proyek pembangunan pengembangan PT. Polytama Propindo, Rabu 22 Juni 2022.

FBLKIL2 menuntut ganti rugi dari aktifitas proyek PT. Polytama Propindo yang berdampak pada infrastruktur pertanian yang mengakibatkan sekitar 15 hektar areal pesawahan dalam 2 musim gagal tanam karena banjir.

Dalam aksinya, warga menutup aktifitas proyek dan membentangkan spanduk serta poster tuntutan, Warga juga menuntut pihak PT. Polytama Propindo untuk menghentikan aktifitas proyek di lahan mereka yang selama ini belum ada kejelasan atas pembayaran lahan tersebut. Tidak hanya itu, warga juga menuntut kompensasi atas dampak aktifitas proyek yang merusak infrastruktur jalan Desa Limbangan yang persis berada di belakang proyek.

"Kami menuntut pihak PT. Polytama Propindo untuk bertanggungjawab atas kerugian yang dialami para petani, karena selama 2 musim mereka tidak bisa menanam padi akibat banjir. Saluran irigasi tidak berfungsi akibat adanya proyek tersebut, warga juga meminta pihak PT. Polytama untuk menghentikan aktifitas proyek itu di lahan mereka, sebelum ada kejelasan terkait pembayarannya," ujar kordinator aksi Taryono.

Taryono menambahkan, massa juga menuntut pihak PT. Polytama Propindo untuk melibatkan pengusaha lokal dalam pelaksanaan proyek pambangunan pengembangan pabrik biji plastik yang dimenangkan tendernya oleh PT. Pembangunan Perumahan (PT.PP) tersebut.

"Kami menuntut pihak PT. Polytama untuk melibatkan pengusaha lokal dalam mendukung proyek ini, selama kurang lebih 3 bulan proyek itu berjalan tidak ada satu pun pengusaha lokal yang masuk dalam proyek tersebut. Kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Polytama dan Pihak PT. PP selaku pelaksana proyek, " tambah Taryono

Selain itu, proyek tersebut diduga syarat dengan permainan broker dari luar yang sengaja menutup akses para pengusaha lokal yang masuk dalam proyek itu.

"Selama ini kami sudah melakukan audensi dan mediasi dengan pihak PT. Polytama namun tidak ada realisasi atas tuntutan kami, diduga proyek ini syarat dengan permainan broker atau calo dari luar yang sengaja menutup akses para pengusaha lokal khususnya yang ada di sekitar desa penyangga,” tandasnya.*** 

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini