Mahalnya Cabai dan Bawang Jadi Penyebab Inflasi di Majalengka

- 17 September 2022, 15:52 WIB
Bupati Majalengka H.Karna Sobahi, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait mahalnya harga bawang dan cabai
Bupati Majalengka H.Karna Sobahi, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait mahalnya harga bawang dan cabai /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Angka inflasi di Kabupaten Majalengka meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan angka inflasi terjadi akibat mahalnya harga cabai dan bawang serta komoditas lainnya. Hal itu diungkapkan Bupati Majalengka, Karna Sobahi kepada wartawan, Rabu (14/9).

Menurutnya, dalam rapat koordinasi antisipasi dampak kenaikkan BBM dan Pangan bersama semua OPD dan unsur Forkopimda pada Selasa (13/9), Karna juga telah menyampaikan hal tersebut. 

Untuk menekan angka inflasi, Pemerintah Kabupaten Majalengka akan memastikan komoditas pertanian tersedia dengan cukup dan tidak dipasok ke luar hingga kebutuhan di Majalengka terpenuhi.

"Kita akan mengoptimalkan produk pertanian untuk tidak dijual keluar daerah sebelum pasar lokal terpenuhi, sekaligus untuk menstabilkan harga di pasaran," ujarnya.

Selain itu, jelas dia, produk pertanian dianggap mampu mendukung ketahanan ekonomi masyarakat sehingga bisa menekan angka inflasi. Serta membantu laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Sejumlah harga komoditas sayuran di Majalengka tinggi karena produksi pertanian ini sebagian besar dibawa ke luar daerah oleh tengkulak," ucap orang nomor satu di Majalengka itu.

Masih menurut Bupati, bahwa selama ini para petani di Majalengka hanya menjadi pekerja mulai menanam hingga panen.

Hal itu setelah petani mendapatkan modal dari tengkulak sehingga begitu panen hasil langsung dibawa keluar.

"Konsumen di Majalengka yang memiliki dampak harga mahal setelah barang dibawa kembali ke Majalengka,” jelas Karna.

Karna menambahkan, Satgas pangan juga harus benar-benar efektif memonitoring harga dan stok pangan termasuk komoditas sayuran. Sehingga, stok pangan tersedia di Majalengka, karena hal tersebut yang paling berpengaruh terhadap inflasi.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini