HMI Majalengka Nilai Presiden Jokowi Tidak Peka Penderitaan Rakyat

- 5 September 2022, 12:00 WIB
Suasana di SPBU Jatiwangi antri memanjang, saat mau ada kenaikan harga Pertalit, Sabtu kemarin
Suasana di SPBU Jatiwangi antri memanjang, saat mau ada kenaikan harga Pertalit, Sabtu kemarin /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majalengka, mengecam kebijakan pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), pada Sabtu (3/9) sore kemarin. 

Kenaikan itu malah justru menambah beban penderitaan rakyat yang saat ini tengah tertatih tatih untuk bangkit setelah dihantam dampak pandemi Covid-19.

“Kami menilai Presiden Jokowi tidak peka terhadap penderitaan rakyat, yang saat ini tengah kesulitan dalam menopang kehidupan perekonomian usai diterpa badai Covid-19,” tegas Ketua Umum HMI Cabang Majalengka Agi Muhlis Bahari dalam siaran persnya, Minggu (4/9).

HMI Cabang Majalengka, merasa keberatan dengan kebijakan tersebut, pasalnya ekonomi masyarakat belum bisa pulih imbas pandemi Covid-19.

“Kita keberatan, karena ini tidak sebanding dengan pendapatan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi Covid-19,” kata Agi.

Masih dikatakan Agi, dampak kenaikan BBM itu bukan hanya dirasakan rakyat miskin, namun juga rakyat pada umumnya. Karena kenaikan BBM itu berimbas pada kenaikan harga harga lainnya, terutama harga sembako. 

Sedangkan rencana pemberian subsidi atau bantuan sosial (bansos) yang diwacanakan pemerintah itu hanya untuk meninabobokan rakyat agar tidak terjadi gejolak yang berdampak luas pada semua sendi kehidupan.

“Dampak yang terjadi setelah harga BBM naik, bisa dipastikan akan terjadi inflasi bahan pangan. Tolong buka hati pemerintah yang telah menaikan BBM saat ini,” tegasnya.

Selain itu, kata Agi, HMI juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.

“Kami menuntut pemerintah juga harus segera menyelesaikan atau mencari mafia-mafia migas. Karena HMI sendiri melihat, ini ada suatu permainan juga di belakang,” ujar dia.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

x