Dampak Wabah PMK, Penjualan Hewan Kurban Masih Sepi

- 20 Juni 2022, 12:24 WIB
peternak sapi di Kabupaten Majalengka, terus mengalami penderitaan di tengah wabah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini makin masif terjadi
peternak sapi di Kabupaten Majalengka, terus mengalami penderitaan di tengah wabah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini makin masif terjadi /Humas polres Majalengka/

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Sejumlah peternak, khususnya peternak sapi di Kabupaten Majalengka, terus mengalami penderitaan di tengah wabah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini makin masif terjadi.

Mereka mengaku kebingungan memenuhi pesanan hewan kurban dari luar kota, karena kini pengirimannya terhambat.

Hal itu berkaitan banyaknya aturan serta surat-surat yang harus dipenuhi. Sementara mereka belum memahami prosedur yang harus ditempuh dan dari mana surat diterbitkan.

Seperti yang dialami peternak asal Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Edi (55).

Dia menyebut, akibat terkendala aturan tersebut. Jika biasanya sebulan menjelang Idul Adha sudah bisa melakukan pengiriman sapi ke Cipinang dan Kalideres, Bogor serta sejumlah kota lainnya hingga dua bahkan tiga kali pengiriman, kini belum pernah sama sekali. Padahal pesanan dari relasi sudah cukup banyak.

"Pastinya omzet menurun, bayangkan saja biasanya sudah megang uang hasil pengiriman, sekarang belum ngirim karena terkendala prosedur," ujar Edi saat berbincang dengan para awak media, Minggu (19/6).

Pria yang kesehariannya berjualan hewan di Pasar Ternak Bojong Pakuwon Majalengka itu mengaku, hingga kini baru mampu menjual 4 ekor sapi saja. Padahal biasanya sebulan menjelang Idul Adha sudah puluhan sapi yang terjual.

“Sekarang pesanan sudah banyak dan relasi sudah meminta untuk segera di kirim. Di kalideres, Cipinang memiliki dua lapak, biasanya untuk sapi saja bisa mengirim hingga 70 ekor, domba mampu terjual hingga 300 ekor. Sekarang malah belum pernah mengirim barang, tidak tahu harus bagaimana, karena biasanya kalau mengirim cukup dengan surat jalan," ucapnya.

Tingginya penjualan sapi ke Kalideres atau Cipinang, menurut Edi, karena di wilayah tersebut banyak masyarakat yang membeli hewan kurban lewat arisan.

Sejumlah masyarakat mengumpulkan uang selama satu tahun yang dibuka pada saat menjelang Idul Adha.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah