Sebelumnya, Bupati Kuningan H. Acep Purnama menyampaikan, babarit merupakan bagian wujud syukur kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Agung atas nikmat yang telah diturunkan.
Sekaligus mendoakan para pendahulu/karuhun yang telah pulang kerahmatullah, atas darma bhaktinya. “Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke” yang berarti ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang.
“Hari ini, kita menyaksikan bersama Babarit ini memiliki nilai filosofi nilai-nilai tradisi dan budaya untuk menjaga alam dan memiliki kepekaan sosial. Semoga Kuningan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT, untuk menjadikan Kuningan sebagai daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, daerah yang subur dan makmur yang diiring dengan selalu bersyukur atas nikmat yang terima,” jelas Acep. (*)