Baca Juga: Malam 1 Suro, Mahluk Gaib Sangat Dekat dengan Manusia, Hindari Kegiatan Ini
Dilansir dari laman Peta Budaya Kemendikbud, 1 Suro biasanya diperingati pada malam hari setelah maghrib.
Hal ini karena pergantian hari pada penanggalan Jawa dimulai saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.
Selain itu, 1 Suro memiliki banyak pandangan di mata masyarakat Jawa. Hari ini dianggap keramat, terlebih bila jatuh pada Jumat Legi.
Bahkan sebagian masyarakat dilarang pergi ke luar rumah pada Malam 1 Suro.
Baca Juga: Twibbon 1 Muharram 1444 Hijriyah dengan Tampilan Menarik
Ada pula ritual tradisi iring-iringan rombongan masyarakat atau kirab. Kebanyakan daerah di Jawa merupakan tempat berlangsungnya perayaan Malam 1 Suro.
Misalnya di Solo, perayaan Malam 1 Suro turut dimeriahkan dengan hewan khas yang di sebut Kebo (Kerbau) Bule.
Sejarah Awal dijadikannya 1 Muharram sebagai tahun baru dalam penanggalan Islam bermula saat Khalifah Umar bin Khathab wafat.
Dari sana, kalender Islam mulai diperkenalkan pada kalangan masyarakat Jawa. Kemudian pada 931 H atau 1443 tahun Jawa Barat, merupakan saat pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Sunan Giri II.