Awal Mula Cacar Monyet Ditemukan, Cara Penularan hingga Menjadi Wabah

- 28 Juni 2022, 12:27 WIB
Awal mula ditemukan cacar monyet.
Awal mula ditemukan cacar monyet. /tasikmalaya.pikiran-rakyat.com/geralt

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

Cara penularan cacar monyet dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi atau menyentuh darah, cairan tubuh, dan bulu hewan yang terinfeksi.

Hingga Juni 2022, World Health Organization (WHO) mencatat, telah terjadi ribuan penyebaran cacar monyet di seluruh dunia.

Data yang diterima WHO hingga 27 Juni 2022 menyebutkan, 40 negara non-endemik telah melaporkan kasus pertama cacar monyet.

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan lebih dari 3.400 kasus cacar monyet terkonfirmasi dengan satu pasien meninggal dunia.

Baca Juga: Penyebaran Cacar Monyet Kian Masif, Berikut Ini Gejala yang Ditimbulkan

Dilansir dari Medscape, istilah cacar monyet dikenal sejak tahun 1958.

Berawal dari kasus pertama yang didokumentasikan pada monyet yang digunakan untuk penelitian.

Namun, monyet bukanlah pembawa utama penyakit cacar monyet yang bisa menular kepada manusia ini.

Di Afrika, bukti infeksi virus cacar monyet telah ditemukan di banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet, dan lain-lain.

Virus penyebab cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus cacar monyet, yakni clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat.

Baca Juga: Paguyuban Pelangi Punya Calon Walikota Cirebon

Clade Congo Basin secara historis menyebabkan penyakit cacar yang lebih parah dan dianggap lebih menular.

Kasus cacar monyet banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis dan semakin sering muncul di daerah perkotaan.

Cacar monyet pada manusia, pertama kali menyerang pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Terjadi tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Sejak itu, sebagian besar kasus cacar monyet telah dilaporkan dari pedesaan dan daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo.

Kemudian, kasus cacar monyet pun semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika tengah dan barat.

Dilansir WHO, sejak tahun 1970, kasus cacar monyet pada manusia telah dilaporkan di 11 negara Afrika.

Baca Juga: Warga Sindangkempeng Gerudug Balai Desa, Pertanyakan Realisasi DD Tahun 2021

Negera tersebut terdiri dari Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone dan Sudan Selatan.

Kemudian, pada tahun 1996-1997, wabah cacar monyet kembali diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo dengan tingkat serangan yang lebih tinggi dari biasanya.

Selanjutnya, di tahun 2017, Nigeria mengalami wabah besar dengan lebih dari 500 kasus yang dicurigai dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dengan rasio kematian kasus sekitar 3 persen.

Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika terjadi di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Israel Jadi Polemik setelah Berhasil Lolos ke Piala Dunia U20 yang Digelar di Indonesia Tahun 2023

Kasus di Amerika Serikat ini dikaitkan adanya kontak dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi.

Hewan peliharaan ini ditempatkan dengan tikus berkantung Gambia dan dormice yang telah diimpor ke AS dari Ghana.

September 2018, cacar monyet juga telah dilaporkan pada pelancong dari Nigeria ke Israel.

Pada Mei 2022, beberapa kasus cacar monyet diidentifikasi di beberapa negara non-endemik. ***

Editor: Fazriel Dhany

Sumber: Medscape


Tags

Terkini