Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Saat Meliput di Tepi Barat Palestina, Begini Kata Kemlu Israel

- 12 Mei 2022, 15:53 WIB
jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang tewas ditembak pasukan Israel saat sedang bertugas meliput di kam pengungsi Jenin, Tepi Barat, Palestina, Rabu 11 Mei 2022
jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang tewas ditembak pasukan Israel saat sedang bertugas meliput di kam pengungsi Jenin, Tepi Barat, Palestina, Rabu 11 Mei 2022 /Instagram @shireenabuakleh

KLIK CIAYUMAJAKUNING – Kematian Shireen Abu Akleh yang ditembak oleh pasukan Israel saat meliput penyerbuan di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, Palestina, Rabu 11 Mei 2022 menjadi duka yang mendalam bagi Al Jazeera dan dunia jurnalis Internasional.

Kabar duka atas kematian Shireen Abu Akleh langsung menyebar cepat ke seluruh penjuru Paletina dan rekan-rekan sesama jurnalis.

Bahkan, sejumlah politisi Palestina pun menyampaikan duka yang mendalam atas tewasnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh.

Anggota parlemen Palestina Khalida Jarrar mengatakan bahwa Abu Akleh adalah suara rakyat Palestina dan dibunuh oleh "kejahatan kolonialisme dan pendudukan Israel".

Baca Juga: Shireen Abu Akleh, Jurnalis Senior Al Jazeera Tewas Ditembak Pasukan Israel

“Shireen selalu menjadi suara saya dari sel penjara,” kata Jarrar yang dilansir dari Al Jazeera, Kamis 12 Mei 2022.

Dia menambahkan, bahwa sebulan setelah penahanan terakhirnya oleh Israel, Shireen adalah orang pertama yang dia lihat di sidang pengadilannya.

“Shireen adalah suara kami. Hal ini sulit dipercaya. Ini adalah kejahatan, semuanya jelas – penargetan yang disengaja dan langsung. Dia menjadi sasaran. Sudah jelas,” kata Jarrar.

Kantor Kepresidenan Palestina mengutuk penembakan tersebut, dan pemerintah pendudukan Israel harus bertanggung jawab.

Sementara, Juru Bicara Pemerintah Otoritas Palestina, Ibrahim Milhem menggambarkan peristiwa yang dialami Abu Akleh sebagai kejahatan komprehensif yang dilakukan terhadap seorang jurnalis terkenal.

Baca Juga: Caktisno Menabung Dalam Celengan Selama 7 Tahun, Terkumpul Uang Logam Sekarung untuk Daftar Sekolah

“Pembunuhan itu disengaja… Akan ada otopsi oleh petugas medis Palestina, yang akan diikuti dengan laporan termasuk semua rincian pembunuhan itu,” kata Melhem yang dikutip dari Al Jazeera.

“Namun, semua saksi yang hadir di TKP memastikan bahwa penembak jitu Israel yang melakukan kejahatan dengan cara yang disengaja.”

Ditempat terpisah, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan Tel Aviv menawarkan “penyelidikan patologis bersama” atas “kematian menyedihkan” Shiree Abu Akleh.

Dia menambahkan bahwa “wartawan harus dilindungi di zona konflik”.

Menanggapi penembakan tersebut Militer Israel berkilah bahwa tentaranya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin dan mereka membalas.

Salah satu mantan rekan Abu Akleh, Mohammad Hawwash, yang mengenalnya selama lebih dari 25 tahun, mengatakan bahwa dia adalah “wartawan sejati”.

“Shereen adalah seorang jurnalis profesional dan tidak memihak yang menyampaikan realitas dan peristiwa apa adanya,” kata Hawwash kepada Al Jazeera, Kamis 12 Mei 2022.

Baca Juga: Balap Liar di Kuningan yang Mengakibatkan Driver Ojol Tewas, Taruhan Rp50 Ribu

Sedangkan, koresponden TV Palestina Christine Rinawi, yang sering bersama Shireen Abu Akleh di lapangan di Yerusalem, mengatakan dia adalah "profesor di dunia jurnalistik."

“Kami akan bertemu berjam-jam di lapangan, kami akan ditangkap bersama, kami terluka bersama,” kata Rinawi kepada Al Jazeera.

Sebelumnya, Kantor Al Jazeera di Jalur Gaza yang berada di sebuah gedung yang juga menampung Associated Press, dibom oleh pasukan Israel selama serangan setahun yang lalu.

Wartawan Palestina dan internasional mengatakan mereka telah secara teratur menjadi sasaran pasukan Israel di Tepi Barat dan Tepi Barat yang diduduki. Yerusalem Timur yang diduduki.

Perlu diketahui, Shireen Abu Akleh adalah wartawan Al Jazeera yang berkewarganegaraan ganda Palestina-Amerika.

Dia adalah salah satu koresponden lapangan pertama Al Jazeera, yang bergabung dengan jaringan itu pada 1997.***

Editor: Marga Ajani Nawa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkini