Warga Kertasemaya Indramayu Tewas Tertemper Kereta Api

- 26 Agustus 2022, 16:31 WIB
Evakuasi korban tertemper kereta api di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu KM 184 + 600 Blok Sondol, Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu
Evakuasi korban tertemper kereta api di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu KM 184 + 600 Blok Sondol, Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Seorang wanita warga Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya, Kabuapten Indramayu Sopiyah (57) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan usai tertabrak kereta api (KA).

Sopiyah ditemukan tak bernyawa oleh warga di perlintasan KA tanpa palang pintu KM 184 + 600 jalur hilir petak jalan Kertasemaya – Jatibarang tepatnya Blok Sondol, Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Rabu (24/8) sekira pukul 13.00 WIB.

Warga yang menolong menemukan kondisi tubuh korban hancur bersama sepeda ontelnya yang ringsek. Polisi dibantu warga setempat membawa jasad korban ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Sukagumiwang Kompol H Amizar membenarkan peristiwa itu, Kamis (25/8).

Dikatakan, sebelum meninggal korban datang dari arah selatan mengendarai sepeda ontel mini menuju utara melintasi perlintasan kereta api yang tidak ada palang pintu di lokasi kejadian.

Kepergian korban lanjutnya, untuk menyusul dan membantu suaminya membuat batu bata. Namun, saat akan melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu tersebut korban turun dari sepeda ontelnya kemudian berjalan kaki sambil menuntun sepedanya melintasi perlintasan KA itu.

"Saat melintasi pada jalur lintasan kereta api arah Jakarta–Cirebon berhasil dilewatinya. Namun ketika korban akan melintasi jalur lintasan kereta api arah Cirebon – Jakarta di rel yang terakhir, tiba-tiba datang kereta KA 7c Argo Lawu Relasi Jurusan Solo – Gambir dengan kecepatan tinggi. Korban tidak sempat menghindar dan langsung tertemper oleh kereta api itu," terang Amizar.

Malangnya, tubuh korban terpental ke atas kemudian jatuh dan terbawa atau terseret oleh kereta api tersebut sejauh 300 meter bersama dengan sepeda ontel miliknya.

Akibat temperan ini, korban langsung meninggal dunia di TKP dengan kondisi tubuh hancur berserakan sepanjang perlintasan kereta api itu. Bahkan sepeda yang dibawanya juga ringsek. 

"Jasad korban kita bawa ke Puskesmas Kertasemaya lalu kita diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan, " paparnya. (*)

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah