Tanpa Sengaja, Bocah di Indramayu Telan Kunci Gembok, Begini Kondisi Sekarang

21 September 2022, 09:43 WIB
Ilustrasi. Tanpa sengaja bocah di Indramayu telan kunci gembok /

 

KLIK CIAYUMAJAKUNING - Seorang bocah berusia 8 tahun di Indramayu tanpa sengaja telan kunci gembok ketika sedang tiduran.

Kejadian telan kunci gembok tanpa sengaja tersebut, dialami Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom atau biasa disapa Zul.

Zul menjelaskan, dirinya hingga telan kunci gembok tanpa disengaja, terjadi pada Rabu 14 September 2022 malam silam.

Saat itu, Zul baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya dan main handphone sambil berbaring.

Baca Juga: Tol Cipali KM 136 Kembali Renggut 3 Nyawa

Saat main handphone sambil berbaring, Zul juga memainkan kunci gembok dengan cara digigit.

"Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus ngak sengaja kuncinya ketelan," kata Zul, Selasa 20 September 2022.

Tanpa sengaja kunci gembok masuk tenggorokan, Zul langsung berusaha memuntahkan benda tersebut.

Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman.

Baca Juga: 12 Camat di Indramayu Dilantik Jadi PPATS

Kunci gembok yang tanpa sengaja tertelan bocah itu, terjadi di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Nina Listiana (40), Ibu Zul yang mengetahui kejadian tersebut, panik dan kebingungan, kemudian langsung membawa anaknya ke salah satu klinik di Indramayu.

Namun, petugas di klinik tidak ditemui, tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul.

Baca Juga: Perkuat Satpolar, Polres Indramayu Bentuk Tim Penyelam

Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Bocah yatim yang tak berayah itu terkendala biaya untuk mengeluarkan kunci gembok yang kini bersarang di dalam lambungnya.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon.

Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Baca Juga: Desa Karangampel Kidul Mampu Lahirkan Calon-calon Penerus Bangsa

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih berumur tujuh bulan.

Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp50 ribu per hari.

Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat.

Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS.

Baca Juga: Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Indramayu Gelar Workshop UMKM Juara

Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.

"Saya terpaksa pinjam uang Rp1 juta ke tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang," kata Nina.

Saat ini, kondisi Zul terlihat baik-baik saja, menurut Nina, anaknya tidak mengeluhkan apa pun meski sempat mengalami demam beberapa waktu lalu. 

"Anak saya makan minum seperti biasa, tapi saya tetap khawatir," kata Nina. ***

Editor: Fazriel Dhany

Tags

Terkini

Terpopuler