Network
KLIK CIAYUMAJAKUNING- Menjelang Pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cirebon menggandeng komunitas perempuan menjadi pengawas partisipatif. Ada alasan, kenapa Bawaslu menggandeng komunitas perempuan. Karena populasinya cukup signifikan.
"Kita libatkan komunitas perempuan ini, karena komunitas perempuan cukup massif. Populasinya pun signifikan sebagai pemilih di pemilu 2024 nanti," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Cirebon, Abdul Khoir, Rabu (15/9).
Diharapkan, komunitas perempuan ini nantinya bisa mengetoktularkan kepada komunitasnya, untuk menyampaikan menjadi pengawas partisipatif bagi Bawaslu. Jika menemukan dugaan pelanggaran maka hasil temuannya itu disampaikan kepada Bawaslu.
"Misalnya seperti sekarang ini kan sudah masuk ke tahapan verifikasi administratif untuk partai politik. Banyak kan yang namanya tercatut ke dalam sipol," katanya.
Menurutnya, komunitas perempuan ini juga nantinya bisa melakukan pengawasan diseluruh tahapan pemilu 2024 nanti. Saat ini, Bawaslu melibatkan 7 komunitas perempuan. Diantaranya aktivis perempuan dari kalangan mahasiswa, orgnaisasi kemasyarakatan (Ormas), serta pelajar pemilih pemula dari SMA.
Kegiatan sosialisasi ini, menurut Khoir perlu dimassifkan. Sehingga akan terus dilakukan. Bahkan Bawaslu merencanakan sebanyak 6 kegiatan. Saat ini sudah dua kali dilakukan. Pertama, melibatkan civitas akademika kampus. Kemudian agenda keduanya, melibatkan Ormas dan organisasi Kepemudaan (OKP) serta kemahasiswaan.
"Nanti kita juga akan melakukan konsolidasi alumni SKPP Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dan juga akan melakukan kegiatan untuk komunitas-komunitas tertentu," katanya.
Intinya, demi kesuksesan pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil, Bawaslu akan terus berupaya dengan melibatkan banyak komunitas. "Bawaslu akan merangkul sejumlah komunitas dalam rangka memberikan pemahaman terkait fungsi dari bawaslu itu sendiri," pungkasnya. (*)
