Aktivitas Bongkar Kapal Ikan di PPN Kejawanan Menurun

- 17 September 2022, 17:44 WIB
Rapat kerja DPRD Kota Cirebon bersama DKP3 dan PPN Kejawanan bahas penurunan retribusi ikan
Rapat kerja DPRD Kota Cirebon bersama DKP3 dan PPN Kejawanan bahas penurunan retribusi ikan /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Komisi II DPRD Kota Cirebon menggelar rapat kerja bersama Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Kejawanan Cirebon, pemilik kapal, dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Kamis (15/9). 

Rapat membahas optimalisasi retribusi pendapatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H. Karso mengatakan, rapat koordinasi ini menindaklanjuti dari rapat sebelumnya. Pihaknya mencoba mengurai beberapa permasalahan yang terjadi. Seperti banyaknya kapal yang tidak melaut, sehingga tidak ada aktivitas bongkar.

“Seperti yang kami lihat banyak yang memang tidak berangkat melaut. Ada dua alasan dari mereka, seperti faktor cuaca dan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sulit. Bahkan, bukan hanya BBM yang bersubsidi, yang non subsidi pun sulit,” ujar H. Karso usai rapat.

Namun, lanjut Politisi PKS ini, dari pihak PPN Kejawanan Cirebon telah melakukan kerja sama dengan pihak Pertamina untuk ketersediaan BBM. Dengan adanya kerja sama ini, dalam beberapa pekan, SPBB yang ada di sekitar PPN Kejawanan bisa beroperasi.

“Dengan kerja sama ini, harapannya tidak ada lagi kendala BBM, baik yang subsidi maupun non subsidi,” ungkapnya.

Sejak Januari sampai Agustus 2022, kata H. Karso, kapal yang melakukan bongkar muat di PPN Kejawanan Cirebon ada 220 kali bongkar muat ikan dari kapal berbagai ukuran. Diperkirakannya, selama 8 bulan ini sudah ada kapal yang melakukan 2 kali bongkar.

“Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Kalau kita lihat faktor menurunnya, karena tidak berangkat melaut karena cuaca dan sulitnya ketersediaan BBM,” katanya.

Terkait retribusi ikan di PPN Kejawanan, kata Karso, masih belum memenuhi target. Sampai saat ini masih di angka Rp500 jutaan dengan target Rp2Milyar.

“Faktornya itu tadi, disini (PPN Kejawanan) bongkar kapalnya tidak seperti tahun-tahun lalu. Ada perbedaan karena dua alasan tadi, cuaca dan BBM. Termasuk rentan waktunya pun menahan di laut, karena produktifitasnya kurang, sehingga menambah waktu di laut, yang biasanya 60 hari bisa sampai 90 hari,” katanya.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini