Mau Daftar PKH Secara Online, Dinsos: Hati-hati

- 8 September 2022, 17:44 WIB
Kanid Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman
Kanid Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Pemerintah telah menyiapkan skema bantuan langsung tunai (BLT) dampak dari kenaikan harga BBM yang resmi berlaku sejak Sabtu (3/9) kemarin. Bansos tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah terdata masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Masyarakat yang tidak masuk PKH atau BPNT tentu ingin juga mendapatkan bansos tersebut. Mengingat mereka juga merasa terdampak atas kenaikan BBM ini.

Karenanya tak heran, ketika beredar link website https://pkh3.b-cdn.net/v=cwkbansos menawarkan pendaftaran bantuan PKH di grup WhatsApp, tak sedikit dari angota grup yang antusias untuk segera mendaftar agar bisa mendapatkan bansos tersebut. 

Namun, ada juga dari mereka yang mengingatkan anggota grup WhatsApp untuk berhati-hati. Karena, bisa saja hal itu bagian dari jerat penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman mengatakan, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon secara resmi belum mendapat petunjuk dari Kementerian Sosial (Kemensos) terkait pendaftaran PKH melalui link website atau pun aplikasi lainnya.

Pasalnya, regulasi yang digunakan Kemensos masih menggunakan data baku berdasarkan basis data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Dimana, proses pendaftarannya pun tetap dilakukan bertahap melalui Puskesos yang kemudian akan dilakukan verifikasi oleh Dinsos sebelum data tersebut dikirim ke Kemensos. 

Namun Eman mengaku, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan kebenaran link website yang beredar tersebut. Jika ada warga masyarakat yang mau menggunakan link website atau aplikasi lainnya untuk mendaftar PKH, pihaknya juga tidak bisa melarang.

"Tapi kalau mau daftar silahkan saja, Cuma ya hati-hati saja karena takutnya penipuan," ujar Eman, Rabu (7/9).

Kalaupun link website tersebut benar dari Kemensos, kata Eman, prosesnyapun nanti tetap ada verifikasi dari Dinsos. Kemensos bakal mengembalikan data yang masuk via link website tersebut ke daerah kemudian dilakukan verifikasi oleh Dinsos.

"Setelah proses verifikasi nanti baru kita kembalikan lagi kesana," paparnya.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini