Bupati Cirebon Baru Tahu Ada Wilayahnya yang Diterjang Banjir

- 15 Agustus 2022, 19:27 WIB
Perangkat Desa, Beringin Asep Syafrudin saat menunjukkan kondisi tanggul yang menghantam saluran irigasi pertanian
Perangkat Desa, Beringin Asep Syafrudin saat menunjukkan kondisi tanggul yang menghantam saluran irigasi pertanian /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Banjir yang terjadi di Desa Beringin Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon akibat jebolnya tanggul sungai Cimanis, Bupati Cirebon H Imron mengaku baru mengetahui informasi tersebut.

Maka dari itu pihak Pemdes setempat agar segera mengajukan proposal penanganan untuk dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC).

Hal itu disampaikan Bupati Cirebon saat menghadiri pembukaan Ita Jamnas Gerakan Pramuka Kwarcam Pengenan, di lapang bola Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (13/8).

"Kalau Desa Beringin rawan banjir Justru saya baru dengar, yang tahu biasanya banjir itu di Waled, tapi katanya akibat tanggul yang jebol dan wewenangnya BBWSCC, berarti kita kerjasama dengan BBWSCC," jelasnya.

Sementara, Perangkat Desa Beringin, Asep Syafrudin mengungkapkan, kondisi tanggul sungai Cimanis yang jebol tersebut sudah lama terjadi, dari mulai kritis sampai akhirnya jebol. Sementara di tepi sungai ada saluran irigasi.

Sebelum dibendung, ketika sungai meluap langsung limpas ke saluran irigasi sawah, untuk desa-desa yang ada di Kecamatan Pangenan yang melintas ke pemukiman warga, karena meluap membuat air masuk ke pemukiman warga.

"Sebelum saluran irigasi dibendung, air selalu meluap, karena luapan sungai cimanis yang masuk ke saluran irigasi," jelasnya.

Namun, setelah dibendung menurut Asep, kini muncul masalah baru ketika musim kemarau tiba. Saluran air berimbas kepada tidak teraliri air, sehingga para petani mengaku kerepotan mendapatkan pasokan air ketika mulai musim tanam.

Karena saluran irigasi tak berfungsi, akibatnya para petani yang ada di Desa Beringin saja, namun juga desa-desa sekitar karena saluran irigasi jebol terbawa longsoran tebing sungai dan air tidak bisa masuk ke saluran irigasi.

"Akibatnya saluran irigasi terputus, dan ribuan petani akan terancam gagal panen dan tak bisa tanam kembali karena tidak ada air," terangnya. (*)

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini