Network
KLIK CIAYUMAJAKUNING- Penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon agar tidak meluas, Dinas Pertanian (Distan) telah mengajukan ke Pemda Kabupaten Cirebon menganggarkan Rp1 miliar dari Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, drh Encus Suswaningsih. Menurutnya, permintaan anggaran tersebut sudah disampaikan langsung kepada Bupati Cirebon, H Imron.
"Anggaran tersebut untuk keperluan pencegahan dan pengobatan kepada ruminansia yang terkena PMK," kata Encus, Rabu (27/7).
Selain mengandalkan anggaran BTT, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menggandeng perusahaan di wilayah Cirebon.
Perusahaan tersebut, memberikan program corporate social responsibility (CSR) penyemprotan disinfektan di lokasi peternakan dan bantuan pakan sehat untuk ternak ruminansia di Kabupaten Cirebon
Dikatakannya, wabah yang menyerang pada hewan ternak kelompok mamalia pemakan tumbuhan yang menguyah makanannya dua kali (Ruminansia,-red) ini, sudah menyebar di 53 desa pada 23 kecamatan.
Encus menjelaskan, dari 53 desa pada 23 kecamatan itu, tersebar mulai dari wilayah barat, selatan, utara hingga timur Kabupaten Cirebon. Jumlah hewan ternak yang terpapar PMK hingga Rabu, (27/7) mencapai 1.598 ekor.
Ribuan ekor tersebut terdiri dari, 1.179 ekor sapi potong, 25 ekor sapi perah, 384 ekor kerbau, dan 10 ekor domba.
"Ribuan ekor sapi yang terpapar PMK itu tersebar di 23 kecamatan. Beberapa kecamatan di antaranya, Tengahtani, Talun, dan Gunungjati," jelas Encus.
Selama wabah PMK melanda, aku Encus, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 17 ekor hewan ternak mati, 179 ekor dipotong paksa, dan 1.168 lainnya berhasil sembuh. (*)
