BMKG Minta Masyarakat Pesisir Waspada Air Laut Pasang Maksimum

- 27 Juli 2022, 10:10 WIB
Banjir rob yang melanda pesisir Kota Cirebon Bulan Mei lalu, mengakibatkan ratusan rumah terendam air laut
Banjir rob yang melanda pesisir Kota Cirebon Bulan Mei lalu, mengakibatkan ratusan rumah terendam air laut /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok Jakarta, mengumumkan peringatan dini banjir pesisir atau rob.

Rob ini diperkirakan akan menerjang di wilayah Pesisir Utara Jawa Barat, termasuk diantaranya Kota-Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. 

Informasi ini dikonfirmasi oleh BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati. Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyn Selasa (26/7) mengungkapkan, pihaknya mengimbau masyarakat pesisir di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu untuk waspada.

“Berdasarkan peringatan yang kami terima dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok Jakarta, bahwa ada kewaspadaan yang harus dilakukan masyarakat pesisir dari 3 daerah itu,” ujarnya. 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Faiz ini menyampaikan, peringatan dini tersebut berlaku mulai 25 sampai dengan 29 Juli 2022 akibat adanya pasang air laut pada fase bulan baru bersamaan dengan peningkatan tinggi gelombang. “Ini berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir atau rob,” tambahnya. 

Untuk itu, berdasarkan prediksi pasang surut, masyarakat pesisir pantai utara Jawa Barat diminta untuk waspada dengan adanya fenomena pasang maksimum air laut pada tanggal tertentu dengan puncak pasang terjadi Pukul 14.00-19.00 WIB.

“Adapun banjir rob dapat berpotensi terjadi di beberapa lokasi yang lebih rendah. Seperti di Cirebon di daerah Mundupesisir, Kasepuhan, dan Panjunan. Kemudian Indramayu di Eretan Kulon, Eretan Wetan, Kertawinangun, dan Karangsong,” ungkapnya. 

Ahmad juga mengatakan, dengan adanya fenomena tersebut dapat berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir ketiga daerah tersebut. Sehingga, masyarakat diimbau waspada. 

“Aktivitas seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir masyarakat Cirebon dan Indramayu, serta perikanan darat itu bisa diwaspadai di 25-29 Juli 2022 ini. Nelayan juga harus waspada,” jelasnya. 

Ke depannya, Ahmad juga meminta untuk masyarakat selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. “Bisa melalui Instagram, Facebook, hingga Website resmi BMKG,” tutupnya. (*)

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

x