Network
KLIK CIAYUMAJAKUNING-- Setelah pelimpahan aset dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon pada Bulan Mei lalu. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon kini tengah mengajukan permohonan anggaran untuk melanjutkan pembangunan Sarana Olah Raga (SOR) Watubelah kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dispora Kabupaten Cirebon, Avip Suherdian melalui Analisis Kebijakan Olahraga, Donny Catur Wibowo mengatakan, tahun ini pihaknya tengah mengajukan kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Bantuan Provinsi (Banprov). Untuk pembangunan lapangan dan joging track. Pihaknya mengajukan kurang lebih Rp100 miliar.
"Mudah-mudahan direalisasi. Agar SOR Watubelah bisa dipergunakan. Meskipun belum maksimal," kata Donny, kemarin.
Selain itu, di tahun anggaran tahun 2023 juga pihaknya mengajukan permohonan anggaran untuk pemeliharaan rutin di SOR Watubelah. "Kami juga mengajukan melalui APBD Kabupaten Cirebon sebesar Rp600 juta untuk pemeliharaan rutin. Itu hanya untuk pemeliharaan, tidak ada pembelian alat-alat penunjang lainnya," ucapnya.
Dari Rp600 juta itu, lanjutnya hanya menyelipkan untuk pembelian kamera pengintai (CCTV). "Rp600 juta itu cukup untuk pokok saja, hanya untuk pemeliharaan. Tapi saya coba masukkan saru item untuk pembelian barang, itu juga hanya CCTV saja," pungkasnya.
Pembangunan SOR Watubelah di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, sejak 2012 hingga saat ini belum rampung. Pemerintah membutuhkan anggaran Rp400 miliar untuk perampungan.
Informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan stadion yang berada di Jalan Fatahillah, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon ini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp228,4 miliar. Pembangunan tersebut dicanangkan pemerintah pada 2011 dan peletakan batu pertama dilaksanakan pada 2012 hingga 2013. Anggaran yang digunakan sebanyak Rp13 miliar.
Pelaksanaan tahap kedua pada 2014, pemerintah provinsi Jawa Barat menganggarkan dari APBD sebesar Rp33 miliar. Pembangunan tersebut meliputi pengerjaan struktur tribun stadion. Pembangunan selanjutnya pada 2015, menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp20 miliar.
Pengerjaan meliputi bagian tribun utara, selatan, barat, dan timur. Pada 2016 sama 2019, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp80 miliar. Namun dipertengahan 2019 terpaksa dihentikan karena bersamaan dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.
