Network
KLIK CIAYUMAJAKUNING - Jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada bulan Juli mendatang, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menggelar pertemuan koordinasi pelaksanaan surveilans pembelajaran tatap muka di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah melalui Sub Koordinator bidang Surveilans, Dendi Hamdi menyatakan, pentingnya kegiatan surveilans ini adalah dilihat dari kondisi situasi covid saat ini, khususnya secara nasional dan lokal.
Pasalnya dalam kurun waktu dua bulan terakhir pasca gelombang ketiga di bulan Januari - Februari, dan baru-baru ini 14 hari terakhir angka nasional sudah mulai bergerak, khususnya DKI kemudian Jawa Barat (Bodetabek) kemudian diikuti oleh Bandung Raya.
"Memang Kabupaten Cirebon sudah berhasil kita kendalikan dengan baik. Terbukti, kasus konfirmasi, kasus rawat dan angka meninggal sangat rendah."
Baca Juga: Lazio Dapat Saingan Berat untuk Dapatkan Nicolo Casale, Maurizio Sarri Galau
"Tetapi data surveilans kita, bahwa kalau Bodetabek naik diikuti Bandung Raya, maka itu polanya satu bulan berikutnya kita ada kenaikan kasus. Itu kalau kita amati dari 2020," papar Dendi usai kegiatan, Sabtu 25 Juni 2022.
Kemudian kalau dilihat polanya, di Kabupaten Cirebon ini kenaikan lonjakan kasus itu per enam bulan.
Jadi dari mulai November 2020, enam bulan berikutnya jatuh di Juni 2021 lonjakan besar. Kemudian dari Juni ada lonjakan lagi setelah enam bulan, maka pada Januari mulai naik sampai akhir Februari.
"Kalau kita hitung enam bulan lagi, jatuhnya Juli-Agustus. Nah Juli-Agustus ini cenderungan alami kenaikan, maka kita perlu upaya mitigasi yang baik. Belajar dari pengalaman badai satu, dua tahun kemarin," ungkap Dendi.
Baca Juga: Inilah Ketentuan Umum Panduan Sholat dan Qurban Hari Raya Idul Adha 1443 H
