Penanganan PMK Belum Teranggarkan di Kabupaten Cirebon

- 9 Juni 2022, 11:07 WIB
Bupati Cirebon H Imron saat memberikan keterangan
Bupati Cirebon H Imron saat memberikan keterangan /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Bupati Cirebon, H Imron meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) serta kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) agar segera mensiasati terkait dengan penanganan virus penyakit kuku dan mulut (PMK) yang saat ini sedang merebak dan menjangkit sapi-sapi di Kabupaten Cirebon.

"Memang kalau anggaran harus dibicarakan sebelumnya. Memang anggaran belum ada. Solusinya gimana? Ya saat ini juga untuk anggaran dinas lain juga kekurangan juga. Maka Kepala BKAD dan Sekda meminta harus bisa mensiasati agar bisa ada penanganan," kata Imron, Rabu (8/6).

Ia pun mengatakan, dirinya sudah memanggil Kepala Dinas Pertanian untuk menjelaskan dan mencari solusi agar dalam penanganan PMK bisa terkendali.

"Nanti kita minta ke Provinsi dan pusat untuk suplai obat PMK, karena kita terkendala anggaran," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas mengaku hingga saat ini anggaran untuk penanganan PMK sendiri belum ada. Namun pihaknya masih mengusahaan agar mendapatkan anggaran tersebut.

"Anggaran belum ada, karena kejadiannya juga baru jadi tidak dianggarkan," katanya.

Asep mengungkapkan, meskipun belum ada anggaran, pihaknya terus melakukan pencegahaan agar PMK bisa terkendali. "Para petugas terus mencoba mengobati dengan obat yang tersisa, karena vaksin sendiri untuk PMK belum ada.

Paling pihaknya menyuntikan antibiotik dan vitamin untuk sapi yang terkena PMK dan kandangnya di semprot cairan Disinfektan," katanya.

Seperti diketahui, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ternak sapi tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Cirebon. Segala upaya sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut menjadi luas. 

Di tempat terpisah salah seorang peternak sapi asal Desa Arjawinangun, H Maman mengatakan, saat ini harga hewan ternak sapi mengalami kenaikan harga hingga sekitar 50 persen. Kondisi tersebut dipicu adanya wabah PMK yang menyebabkan sapi menjadi langka di pasaran.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah