Ada 685 Ekor Sapi Terkena PMK, Jumlah Tersebut Tersebar di 17 Kecamatan

- 8 Juni 2022, 15:07 WIB

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Ratusan ekor sapi di Kabupaten Cirebon telah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga kini jumlah sapi yang terjangkit PMK mencapai 685 ekor. Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menyebut kasus tersebut terdeteksi sejak tanggal 18 Mei lalu.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas menjelaskan, dari sejumlah hewan ternak jenis ruminansia (sapi, kerbau, domba dan kambing) yang ada di Kabupaten Cirebon, baru hewan sapi yang terjangkit virus PMK.

"Sampai hari ini ada 685 ekor sapi terkena PMK. Jumlah itu tersebar di 17 kecamatan," kata Asep, Selasa (7/6).

Menurut Asep, kecamatan paling banyak kasus sapi PMK terdapat di Kecamatan Gunungjati dengan 240 ekor sapi. Kemudian terbanyak kedua adalah Kecamatan Tengahtani sebanyak 70 ekor dan Kecamatan Arjawinangun 64 ekor.

Dari 685 ekor sapi yang terkena PMK, kata Asep, ada 2 ekor sapi yang mati dan 4 ekor sapi terpaksa harus dipotong karena sakitnya sudah parah.

"Lalu ada 27 ekor yang sudah mulai sembuh. Ini upaya Dinas Pertanian melalui 3 Puskeswan yang ada di wilayah timur, tengah dan barat. Mereka kerja keras hingga tengah malam walaupun saat ini kondisi obat-obatan tidak ada stok," kata Asep.

Ia memastikan, ratusan ekor sapi yang terjangkit PMK tersebut tertular dari luar daerah. Seperti diketahui, sapi-sapi di daerah Jatim, Jateng hingga Jabar sendiri yang meliputi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Ciamis, Garut, Depok, Sumedang hingga Kuningan sudah terlebih dulu terjangkit PMK.

Sementara di Kabupaten Cirebon, sebelum tanggal 18 Mei lalu sapi-sapi di Kabupaten Cirebon masih aman dari PMK.

"Waktu itu kita sudah antisipasi. Semua jajaran yang bergerak di sektor peternakan kita kumpulkan, termasuk dokter hewan di 3 Puskeswan dan pasar hewan, petugas rumah potong hewan (RPH) semua turun kelapangan mendata ternak yang ada di Kabupaten Cirebon," jelasnya.

Asep menambahkan, kasus PMK pertama yang muncul pada tanggal 18 Mei itu terdeteksi di Desa Kalibaru, Kecamatan Tengahtani. Di desa tersebut ada peternak yang juga melakukan jual beli sapi, membeli sapi dari daerah Bumiayu Jateng untuk memenuhi kebutuhan kurban masyarakat pada hari raya Idul Adha nanti.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini