Ratusan Rumah di Desa Gebang Ilir Kabupaten Cirebon Terendam Banjir Rob

- 25 Mei 2022, 13:30 WIB
Banjir rob yang masuk ke pemukiman warga di Dusun Balong Desa Gebangilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon
Banjir rob yang masuk ke pemukiman warga di Dusun Balong Desa Gebangilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Selama dua hari banjir rob air laut terjang pemukiman warga di RW/05 Dusun Balong Desa Gebang Ilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Senin-Selasa (23-24/5), sedikitnya 100 rumah warga terdampak banjir rob dengan ketinggian antara 60 - 80 centimeter, banjir rob masuk ke beberapa rumah warga.

Ketua Desa Tanggap Bencana (Destana) Desa Gebang Ilir Sulaeman mengungkapkan, banjir rob terjadi selama dua hari berturut-turut, pada Senin (23/5) air masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 14.00 WIB dan puncaknya pada pukul 17.00 WIB dengan ketinggian air rob sekitar 70 -80 cm.

Menurutnya, air mulai surut sekitar pukul 18.00 WIB. Dihari Selasa (24/5), banjir kembali terjadi, air mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 15.00 WIB, dan puncaknya pada pukul 18.00 WIB, air mulai surut pukul 19.00 WIB, sedikitnya ada 100 rumah dan musala yang terdampak dari kejadian banjir rob ini.

"Sampai sekarang air rob masih menggenangi pemukiman warga, sekitar pukul 19.00 WIB air sudah mulai surut," terangnya.

Dijelaskan Sulaeman, air rob datang dari Sungai Balong yang limpas, kemudian juga dari saluran pembuangan rumah warga yang langsung ke sungai, serta dari lantai keramik yang pecah sehingga air merembes dari bawah keramik dan menggenangi rumah warga maupun bangunan lain seperti musala dan lainnya.

Penyebab lain adalah pintu air Sungai Balong yang mengalami kerusakan, sehingga meski pintu air tertutup air laut yang rob tak terbendung.

"Selama dua hari kami dari Destana melakukan mitigasi dan juga sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak banjir rob ini, " ujarnya.

Menurut Sulaeman, hampir sebagian besar rumah warga yang berada di pinggir sungai, rata-rata saluran pembuangan limbah air rumah tangganya menggunakan paralon dan langsung ke sungai, sehingga ketika sungai mengalami rob, air masuk melalui pipa saluran pembuangan ke rumah warga.

 "Rumah warga maupun musala juga yang lantainya menggunakan keramik dan sudah rusak atau nut (garis antar keramik) pecah agar diperbaiki agar air rob tidak masuk melalui rembesan lantai, "paparnya.

Sulaeman berharap, agar bencana banjir rob ini tidak terulang ditahun mendatang, pihaknya berharap instansi berwenang untuk ikut mengantisipasi, untuk penanganan sungai dan pintu air menjadi kewenangan BBWSCC dan untuk tanggul yang digunakan jalan merupakan kewenangan pemerintah desa.

Halaman:

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x