Ditemukan PMK di Kuningan, Distan Perketat Distribusi Hewan Ternak dari Luar

- 19 Mei 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi ternak sapi
Ilustrasi ternak sapi /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Dalam upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Dinas Pertanian (Distan) dalam sepekan terakhir ini melakukan pengecekan ke sejumlah peternakan di Kabupaten Cirebon. Dalam pengecekan tersebut, sebanyak 51.775 hewan ternak dalam kondisi bebas PMK dan dinyatakan sehat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas mengimbau kepada seluruh peternak hewan di Kabupaten Cirebon untuk menghentikan penerimaan dari wilayah kasus PMK dan segera melaporkan bila ditemukan gejala. 

"Kabupaten Cirebon masih aman dari PMK. Kami bergerak terus," kata Asep kepada wartawan, Rabu (18/5).

Bahkan, menurutnya dalam waktu dekat, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon bakal mendirikan cek poin di sejumlah akses masuk daerah. Hal tersebut dilakukan untuk pengawasan distribusi hewan ternak dari luar daerah. Karena wabah PMK pada hewan ternak jenis sapi, kambing, hingga kerbau masih mewabah. 

"Cek poin akan didirikan dengan koordinasi bersama kepolisian, dinas perhubungan, dan beberapa pihak lainnya. Sasaran utama dari wilayah Jawa Timur," kata Asep.

Dikatakan Asep, pihaknya masih intens mensosialisikan kepada masyarakat peternak, para pengepul ternak dan para penjual-penjual ternak berkaitan dengan bahayanya PMK, bahkan pihaknya menginstrukiskan kepada seluruh peternak yang ada Kabupaten Cirebon jangan sampai menerima barang ternak dari luar Kabupaten Cirebon dulu, karena Kabupaten Kuningan sudah terkena. 

“Apalagi Kabupaten Cirebon berdekatan dengan Kuningan, maka kita stop dulu barang dari luar, ini langkah kami yang lakukan. Jangan sampai Kabupaten Cirebon kecolongan,” tegas Asep. 

Asep tidak memungkiri, kebutuhan pasokan hewan ternak masyarakat Kabupaten Cirebon sangat tinggi, namun akan tetapi, untuk menghindari itu semua, pihaknya terap memutuskan akan memperketat juga melarang peternak sapi Kabupaten Cirebon menerima hewan ternak dari luar Kabupaten Cirebon maupun mengirimkan hewan ternak Kabupaten Cirebon ke luar Kabupaten Cirebon.

 “Kebutuhan ternak Kabupaten Cirebon memang masih kurang. Tapi demi keamanan, ya kita lakukan langkah itu. Karea jika satu ternak terkena, maka yang lainnya pasti ikut kena juga, karena penyebaran virus ini lebih cepat dibandingkan dengan virus Covid-19. Penyebarannya melalui hembusan nafas hewan ternak, dibawa oleh angin. Bahkan radius 10-60 KM bisa terkena juga hewan ternak itu,” pungkasnya. (*)

Editor: M. Kemal


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah