Pelantikan PCNU Kabupaten Cirebon Bakal Dimeriahkan Seni dan Budaya Tradisi Cirebon

24 September 2022, 12:41 WIB
Konpres persiapan pelantikan pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmat 2022-2027 di gedung PCNU Kabupaten Cirebon /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmat 2022-2027 yang akan digelar di Paseban Keramat Sunan Gunung Jati, 24 September 2022 mendatang, bakal dimeriahkan dengan banyak pagelaran seni budaya tradisi Cirebon.

Ketua Panitia Pelantikan, H Solichin menjelaskan, kegiatan yang bakal digelar pihaknya dikemas dengan pendekatan tradisi dan kebudayaan Cirebon. Tema yang diangkat yakni "Merawat Tradisi, Menggali Potensi untuk Cirebon Mandiri"

"Jadi kita bakal menggelar pelantikan pada 24 September 2024. Dan tanggal 1-2 Oktober 2022 akan ada agenda Mukercab. Dalam pelantikan nanti insya Allah akan dihadiri Ketua PBNU, Gus Yahya untuk melantiknya," kata Solichin, dalam konferensi pers di gedung PCNU Kabupaten Cirebon. di Sumber, Kamis (22/9).

Menurutnya, kegiatan tersebut akan dimeriahkan dengan penampilan seni, budaya  yang berkaitan dengan budaya Cirebon dan dikomandoi oleh Lesbumi Kabupaten Cirebon.

Dimana rangkaian acaranya, dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam akan ada penampilan seni dan budaya, ada vaksinasi, medical chek up, perpanjangan SIM dengan bekerja sama dengan Polresta Cirebon dan acara inti pelantikan. Kemudian malamnya ada pentas seni dan budaya. 

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menyampaikan, ada beberapa alasan yang mendasari pihaknya mengambil lokasi pelantikan di wilayah Makbaroh Sunan Gunung Jati tersebut.

Di antaranya, pihaknya ingin agar NU sebagai jamiyah diniyah yang bergerak di bidang sosial keagamaan, bisa menarik akar sejarah. Dimana, Cirebon adalah daerah yang diketahui persebaran dakwah Islamnya dipelopori oleh Sunan Gunung Jati.

"Kita harap, semua pengurus sadar bahwa kita sebagai generasi penerus untuk memperjuangkan apa yang menjadi simbol-simbol perjuangan Sunan Gunung Jati," kata Kiai Aziz.

Salah satunya, kata dia, adalah model pendekatan tradisi budaya yang pada zamannya telah menjadi semacam media dakwah Islam. Seni tradisi yang akan mendominasi dari seluruh tema pelantikan itu, relevan dengan tema yang diusung yakni merawat tradisi.

Tentunya sebagai penerus Sunan Gunung Jati, seni tradisi tidak boleh diabaikan dan harus dirawat keberadaannya. "Oleh karena itu tugas kita ini agar orang suka kembali kepada seni tradisi Cirebon," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua Lesbumi Kabupaten Cirebon, Ubay Baiquni mengatakan, pelantikan yang bakal digelar akan memadupadankan keagamaan dengan tradisi seni budaya. Setelah berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati, nanti akan dilanjutkan dengan upacara penyanggrama agung.

Yakni sebuah acara yang digunakan Keraton Cirebon untuk menyambut tamu agung. Kemudian ada prosesi tari cucuk lampah atau subamanggala yang berarti sebagai penolak bala dan tari bedaya kembang lampes.

"Jam 8 pagi sudah mulai, nanti akan ada karnaval permainan tradisional, di antaranya engkel, dam-daman, glatikan, dan masih banyak lainnya. Tapi ada permainan tradisional yang dilombakan. Kita juga akan berkolaborasi dengan Muhammadiyah," katanya.

Kemudian, lanjut pria yang akrab disapa Kang Ubay ini, malam harinya akan ada pagelaran pasar seni rakyat. Lesbumi Kabupaten Cirebon, menurutnya, mendapat support untuk pelestarian seni budaya di Cirebon.

"Dalam pelestarian seni budaya ini salah satunya adalah upaya untuk melestarikan beberapa kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Cirebon," ungkap Kang Ubay. (*)

Editor: M. Kemal

Tags

Terkini

Terpopuler