Sidak Komisi I DPRD Kota Cirebon, BRT Kurang Sosialisasi dan Peminat

10 Agustus 2022, 08:11 WIB
Komisi I DPRD Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengoperaasian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon /M Kemal /

KLIK CIAYUMAJAKUNING- Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon, diharaapkan menjadi pilihan transportasi baru warga Cirebon (Kota dan Kabupaten Cirebon), bus ini mulai resmi beroperasi usai dilaunching oleh Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati pada Senin 12 April 2021.

Sejak itu, Trans Cirebon melayani warga yang ingin merasakan naik kendaraan umum modern tersebut. Dapat disebut modern karena bus ini dilengkapi fasilitas terkini, seperti Wi-Fi gratis dan kamera pemantau (CCTV) serta full AC.

Bahkan, yang lebih menarik minat masyarakat untuk naik bus berwarna biru tersebut, tidak dikenakan tarif sejak hari pertama launching sampai tanggal 25 April 2021 mendatang.

Baca Juga: Direkrut Lazio untuk Melapis Ciro Immobile, Matteo Cancellieri: Saya Bisa Mengambil Inspirasi Darinya

Bagaimana kondisinya sekarang?

Komisi I DPRD Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait pemanfaatan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon, Selasa 9 Agustus 2022.

Sejumlah anggota Komisi I melakukan perjalanan dan mencoba rute Bus Trans Cirebon.

Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon Dani Mardani mengatakan, dari hasil sidak yang dilakukan bersama anggota terlihat Bus Trans Cirebon ini masih kurang peminatnya atau kurang sosialisasi. 

Poltisi PAN ini menuturkan, saat melakukan tanya jawab kepada pengguna BRT, diperoleh keterangan warga naik bus berkelir biru ini tujuannya hanya untuk sekedar wisata jalan-jalan.

Baca Juga: Kapolresta Cirebon Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Anggotanya

“Kalau saya lihat, BRT ini masih kurang peminatnya atau kurang sosialisasi. Karena saat saya wawancara warga yang sedang naik, hanya untuk sekedar wisata jalan-jalan bersama anaknya,” ujar Dani 

Dikatakannya, hal ini berarti tidak memposisikan BRT itu sebagai sarana transportasi, untuk kegiatan rutinitas warga.

Bahkan satu kali putaran BRT saja hanya ada tiga penumpang dan itu hanya untuk mengajak anak jalan-jalan.

Menurut Dani, hal ini perlu dilakukan evaluasi seberapa penting keberadaan BRT di Kota Cirebon. Mengingat rute BRT yang dilakukan terlalu pendek.

Baca Juga: Berikut Ini Pemenang Undian Turnamen Sepak Bola Dompyong Wetan Cup Edisi 9 Agustus 2022

“Buat kami sih sebenarnya bila masyarakat betul-betul membutuhkan keberadaan BRT, terkait dana subsidi yang diperlukan juga pasti akan kita support."

"Supaya, 10 unit armada BRT yang ada di Dinas Perhubungan bisa dioperasionalkan, apalagi dari 10 unit hanya 4 unit yang beroperasi,” katanya.

Minat masyarakat menggunakan BRT Trans Cirebon, kata Dani, masih kurang. Karena rutenya bukan ke tempat-tempat yang merupakan tujuan masyarakat.

Pihaknya berkeyakinan, dari tarif yang ditentukan dengan penghasilan yang diperoleh dari 4 unit BRT, akan tidak sebanding operasional yang dikeluarkan.

Baca Juga: Dewan Kesenian Indramayu Gelar Sarasehan Budaya Tari Topeng

Apalagi dari 4 unit BRT ini masih mendapatkan subsidi dengan nilai Rp1,5 milyiar,” jelasnya.

“Buat kita sih tidak masalah dengan subsidi tersebut, sepanjang untuk kepentingan masyarakat. Tapi ketika yang naiknya hanya 3-4 orang dalam satu kali putaran, menurut saya sia-sia,” pungkasnya.***

Editor: M. Kemal

Sumber: Reportase

Tags

Terkini

Terpopuler