Perayaan Tri Suci Waisak 2566: Inilah Makna Pengambilan Air Berkah Untuk Kehidupan

- 15 Mei 2022, 21:46 WIB
Para bikkhu dan bikkhuni sedang membawa kendi yang berisi air berkah yang diambil dari lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Tulungagung, Minggu 15 Mei 2022. Pengambilan air berkah merupakan salah satu prosesi penting dalam perayaan Tri Suci Waisak 2566 tahun Buddhis.
Para bikkhu dan bikkhuni sedang membawa kendi yang berisi air berkah yang diambil dari lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Tulungagung, Minggu 15 Mei 2022. Pengambilan air berkah merupakan salah satu prosesi penting dalam perayaan Tri Suci Waisak 2566 tahun Buddhis. /kemenag.go.id

KLIK CIAYUMAJAKUNING – Salah satu ritual dalam perayaan Tri Suci Waisak 2566 adalah pengambilan air berkah.

Pengambilan air berkah dalam perayaan Tri Suci Waisak 2566 kali ini di lereng Gunung Sindoro Desa Jumprit, Kabupaten Temanggung 15 Mei 2022.

Prosesi pengambilan air berkah dari mata air alam Umbul Jumprit ini merupakan rangkaian dalam menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566 Tahun Buddhis.

Prosesi ritual berlangsung dengan khidmat. Perwakilan majelis bergantian melakukan ritual yang diawali dengan penyalaan dupa dan lilin panca warna.

Usai melakukan ritual, para Bikkhu dan Bhikuni kemudian mengambil air bekah yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi ritual.

Baca Juga: Hasil Lengkap MotoGP Prancis 2022: Bastianini Raih Podium Pertama

Para Bikkhu dan Bhikuni secara bergiliran berjalan ke arah Sendang berbentuk gua tempat mata air mengalir.

Para Bikkhu kemudian mengambil air berkah dan dimasukkan ke dalam kendil berhias bunga melati dengan gayung dari batok kelapa.

Di bawah Sendang, terdapat makam Eyang Jumprit yang wafat pada tahun 1308.

Menurut warga sekitar, Sendang Umbul Jumprit sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit yang menjadi tempat bertapa para rohaniawan Buddha dan Hindu.

Ada delapan majelis Buddha yang mengikuti ritual air berkah, yakni Majelis Theravada Indonesia, Sangha Theravada Dharmayut Indonesia.

Kemudian, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana Palpung, Sangha Mahanikaya Indonesia, Majelis Kasogatan dan Madatantri, Majelis Agama Buddha Guangji Indonesia dan Majelis Matresia.

Menurut Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Triroso, bahwa pengambilan air berkah yang digelar setiap menyambut perayaan Waisak memiliki makna mendalam bagi umat Buddha di Indonesia.

Baca Juga: Kalahkan Myanmar 3-1, Timnas Indonesia Jumpa Malaysia di Semifinal SEA Games 2022

"Dalam agama Buddha, tentunya kita menyambut perayaan Waisak dengan menyelaraskan alam dan air.”

“Yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan dan lambang kerendahan hati serta ketenangan dalam kehidupan," kata Triroso yang dilansir dari laman utama kemenag.go.id, Minggu 15 Mei 2022.

"Untuk itu tradisi pengambilan air berkah ini akan tetap dilestarikan dan memaknainya bukan sekedar ritual.”

“ Melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.

Triroso menghimbau kepada segenap umat Buddha Indonesia untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam perayaan Waisak tahun ini.

"Pandemi belum berakhir. Mari kita tetap disipilin dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Semoga berkah para Bhanthe dan Bikkhu dapat mengakhiri pandemi di negeri ini," harap Triroso.

Prosesi pengambilan berkah di Umbul Jumprit merupakan rangkaian ke empat menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566. Sebelumnya, karya bakti, bakti sosial, dan pengambilan api Dharma di Mrapen.

Baca Juga: Hasil Final Thomas Cup 2022: Indonesia Gagal Pertahankan Gelar, India Cetak Sejarah

Aktivitas ritual ini sempat terhenti selama dua tahun yakni 2020-2021 akibat pandemi Covid-19.

Air berkah yang diambil dari Umbul Jumprit kemudian diarak menggunakan mobil dengan pengawalan polisi menuju candi Mendut untuk disemayamkan dan disakralkan.

Tiba di Candi Mendut, air berkah disambut dan diterima oleh Plt Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma bersama perwakilan majelis Buddha diantaranya Walubi dan Permabudhi.

Di hadapan umat Buddha yang menyambut kedatangan air berkah, Plt Dirjen Bimas Buddha Kemenag Nyoman Suriadarma menyampaikan ucapan terima kasih atas lancarnya prosesi pengambilan air berkah di Umbul Jumprit.

Nyoman Suriadarma menambahkan api dan air sudah diterima untuk kemudian disemayamkan.

"Air dari sisi nyata adalah sumber energi dalam tubuh. Dari aspek simbolis air ini salah satu bentuk kerendahan hati karena air mengalir selalu mencari tirik rendah," kata Nyoman Suriadarma.

"Dan air selalu juga tidak membeda-bedakan siapa yang harus diberikan kehidupan. Itulah air yang sesungguhnya sangat universal manfaatnya sehingga kehidupan tetap berjalan sampai hari ini," sambungnya.

Dijelaskan Nyoman Suriadarma, rangkaian kegiatan akan berlanjut besok pagi di mana air dan api akan di bawa ke candi Agung Borobudur dan malamnya dengan kegiatan detik-detik perayaan Waisak. ***

Editor: Marga Ajani Nawa

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah