KLIK CIAYUMAJAKUNING - Kemashuran Nyi Mas Gandasari di kalangan masyarakat Cirebon sudah tidak diragukan lagi.
Beberapa daerah di Cirebon dengan suka cita akan merayakan dengan melakukan tradisi yang berbau nama Nyi Mas Gandasari.
Di Panguragan, daerah tempat pemakaman sang tokoh akan diadakan kunjungan atau tahlil bersama di depan makam Nyi Mas Gandasari pad waktu-waktu tertentu.
Begitu juga di desa Pecung Depok, Cirebon setiap tahunya akan diadakan tradisi ider-ideran (Carnaval) Nyi Mas Gandasari.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk peneledanan dari sosok Nyi Mas Gandasari.
Tardisi ider-ideran ini biasanya dilakukan saat akan menjelang musim penghujan, dalam bahasa Cirebon disebut Mapag Udan.
Sukaryadi, selaku kepala Desa menjelaskan bahwa ider-ideran merupakan tradisi mapag udan (menyambut hujan) yang dilakukan oleh warga.”
“ Ider- ideran merupakan bentuk karnaval yang di dalamnya terdapat iringan arak-arakan,” katanya yang dikutip dari Jurnal Ilmiyah Unikom.
Baca Juga: Berkat Air Kendi Pertula, Nyi Mas Gandasari Memiliki Tubuh Yang Harum
Dalam pelaksaan ider-ideran, dimeriahkan juga dengan berbagai macam kegiatan seperti wayang, tari tradisional, sandiwara, kreasi masyarakat dan tahlilan.
Ider-ideran mengandung pengertian yaitu memperbaiki diri manusia dari sifat-sifat lama (jelek) dengan sifat-sifat yang baik dan terpuji.
Apa yang dilakukan oleh warga desa Pecung tidak terlepas dari peranan Nyi Mas Gandasari semasa hidupnya yang begitu disegani oleh para gegeden.***