Network
KLIK CIAYUMAJAKUNING- Harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami kenaikan. Wakil Pimpinan Cabang Kantor Bulog Cirebon, Rizki Abdullah mengatakan, kenaikan harga GKG ini dipengaruhi masa panen yang sudah hampir selesai.
Saat ini, harga GKG di tingkat petani mencapai Rp5.800/Kg. Sementara, Harga Pembelian Pemerintah (GKG) untuk GKG ditetapkan sebesar Rp5.300/Kg.
“Panen gadu sudah berkurang. Harganya gak masuk HPP,” ujar Rizki kepada FC, Jumat (2/9).
Dengan kenaikan harga GKG ini, lanjut Rizki, pihak Bulog tidak menghentikan penyerapan gabah di petani.
Namun pihak Bulog akan melakukan pembelian gabah petani dengan tetap mengacu HPP Permendag No. 24 Tahun 2020 yakni Rp5.300/Kg.
“Kita mengacu sesuai spek yang masuk Rp5.300/kg. Kita tidak mengentikan penyerapan. Hanya kita sudah dipatok harga dari pemerintahnya di Rp5.300/kg untuk GKG,” jelasnya.
Menyikapi hal ini, langkah yang dilakukan Bulog Cirebon yaitu dengan mengamankan harga beras di pasar-pasar dan toko mitra Bulog. Ini dilakukan untuk mengantisipasi lonajakan harga beras akibat naiknya harga GKG.
“Sekarang kita mengamankan di titik konsumennya. Kalau di petaninya sudah tidak perlu diamankan lagi, karena harga sudah tinggi. Biasanya kita turun itu disaat panen menjaga harga di petani itu tidak drop. Nah sekarang kalai harga tinggi seperti ini, kita jaganya di konsumen, jangan sampai beras juga ikut naik harganya,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Bulog Cirebon menggencarkan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium di pasar-pasar tradisional. Beras KPSH ini dijual Bulog seharga Rp8.300/Kg.
“Harga beras saat ini belum melonjak seperti telur. Masih terjaga. Walaupun harga gabah tinggi, namun harga beras masih tetap stabil,” ujar Wakil Pimpinan Cabang Bulog Cirebon, Rizki Abdullah. (*)
